Pendapatku Tentang Beragama ~ Digital Marketing dan Budaya Populer Pendapatku Tentang Beragama | Digital Marketing dan Budaya Populer
Lambang Agama



Hai, aku hanya seorang anak berusia 17 tahun dari Indonesia . Aku masih sekolah dibangku SMA kelas 3 , walaupun beberapa bulan lagi aku akan naik ke jenjang perkuliahan, Disini aku mau sedikit cerita tentang negeriku tercinta , Indonesia. Sebelumnya maaf kalau tanda baca atau ejaan dan lain-lainnya salah - salah , intinya aku hanya ingin menyampaikan apa yang ingin kusampaikan.
Indonesia , iya , negara dengan berbagai suku budaya dan tentunga Agama.
Pernah nggak sih kalian berpikir kalau hidup dalam perbedaan dan keanekaragaman itu indah, kita bisa saling melengkapi satu sama lain, seperti sepasang kekasih yang memiliki sejuta kekurangan, tetapi mereka saling melengkapi, andai pandangan tentang umat beragama seindah hubungan sepasang kekasih,
Yang akan aku tekankan adalah keadaan umat beragama di Indonesia . Aku sendiri adalah seorang Kristen yang jauh sekali dari sempurna yang hidup dalam keluarga yang cukup unik. Kenapa unik? karena Ibu gw sama adek gua Islam dan Ayah saya Kristen , Aneh bukan? iya gw aneh, wkwkw.
Dulu aku belum punya pandangan apa - apa tentang umat beragama, tetapi setelah aku tumbuh besar aku mulai mendapatkan pengalaman dan ilmu itu . Aku mulai heran dengan tingkah laku orang Indonesia (sebagian saja) yang aku temui dimedia sosial ( Facebook) . Aku tau mereka sangat sayang dengan agama mereka masing-masing , tetapi kenapa harus dengan posting adu domba dan merendahkan agama orang lain?  Mulai dari postingan hoax , misalkan ada link yang dishare orang dengan thumbnail orang dipukuli, tetapi ada orang iseng yang sengaja mengganti informasi tersebut menjadi "seorang beragama A memukuli agama B " , padahal berita aslinya adalah " Seorang pencuri dipukuli karena mencuri", kenapa dengan mudahnya orang-orang ini percaya dan juga ikut menyumpah serapahi postingan ini, bukannya mencari nilai kebenarannya , sungguh ironi. Ada juga yang menganggap bahasa sebagai agama, menurut saya agama itu ya agama, tidak ada kaitannya dengan agama, let's say agama saya Kristen , alkitab itu ditulis dengan bermacam-macam bahasa disetiap cetakan berbagai negara yang mana alkitab itu aslinya ditulis dengan bahasa ibrani. Saya punya teori , misalkan alkitab diamerika ditulis dengan bahasa inggris, lantas apakah jika ada orang yang beragama selain agama saya berbicara bahasa inggris lalu orang tersebut dianggap orang Kristen ? TIDAK, tidak ada kaitannya bahasa dengan Agama, jika anda mempermasalahkannya , menurut saya anda salah besar! . Itu berlaku untuk agama dan bahasa lainnya juga. Aku ingin sekali dunia ini , terlebih di Indonesia memiliki banyak orang yang berpikiran seperti diriku ( semoga saja) supaya Indonesia bisa menjadi negara yang maju. Bagaimana mau maju jika sebuah pemimpin dilihat dari suku/agamanya saja padahal kinerjanya bagus? berarti anda rasis dong? padahal Tuhan tidak suka orang yang rasis . Hilangkanlah semua pikiran kalian yang seperti itu, Gw kemarin desember ngerayain natal tapi temen-temen gw yang non kristen pun ada juga yang mau mengucapkan selamat Natal, walaupun juga ada yang nggak ngucapin aku maklum , karena itu ajaran agama mereka, aku tidak bisa berbuat apa-apa, tapi aku sangat menghargai agama orang lain juga, aku tidak malu/berberat hati mengucapkan selamat lebaran untuk saudara-saudaraku yang beragama Islam, selamat hari waisak , dan yang lainnya, aku sangat menjunjung tinggi bhineka tunggal ika .Tapi aku sadar aku yang seorang diri ini tidak dapat mengubah dunia dengan pemikiranku yang bodoh ini , tapi aku selalu berdoa dan berharap ,bahkan jika aku besok sudah tiada didunia ini dan diberi kesempatan oleh Tuhan untuk melihat dunia ini, aku akan selalu berdoa supaya perdamaian selalu menyertai dunia ini.

No comments